Sebanyak empat guru SMKN 1 Tlanakan Pamekasan, dipersiapkan untuk menjadi tenaga penguji (asesor) pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi. Keempat guru tersebut masing-masing, Wahyudiono, Hendra Fauzan, Siti Fatima dan Nurul Istiqmala.
Guru tersebut sudah diberi pembekalan dalam kegiatan Diklat asesor yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 27 – 31 Agustus 2019 lalu.
Materi dalam kegiatan tersebut di antaranya, menyusun perangkat assesment, materi uji kompetensi dan metologi assesment.
Slamet Riyanto, Ketua LSP dalam keterangannya menyampaikan, bahwa diklat assesor bertujuan untuk penambahan asesor dan peningkatan kompetensi guru. Program LSP P1 SMKN 1 Tlanakan akan mengajukan ruang lingkup baru untuk kompetensi keahlian APHP dan Kimia Industri.
“Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik, tujuannya untuk melakukan uji kompetensi sehingga mereka yang yang dinyatakan kompeten akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi,” ujar Slamet Riyanto.
Sementara itu, menurut Moh. Syaffak, M. Pd, Kepala SMKN 1 Tlanakan, diklat tersebut sangat penting bagi sekolahnya untuk dapat melakukan sertifikasi kompetensi pada siswa-siswanya. Tenaga kompeten di berbagai sektor harus disiapkan dari awal, khususnya di bidang Teknologi Rekayasa dan Kemaritiman.
“Sertifikasi ini menjadi pengakuan atas kemampuan siswa, terutama menjadi modal dasar saat masuk ke dunia industri,” kata Moh. Syaffak.
SMKN 1 Tlanakan sendiri, sudah melaksanakan uji sertifikasi kompetensi melalui LSP P1 SMKN 1 Tlanakan, mulai tahun 2017 lalu. Lisensi dimiliki oleh Teknik Kompueter dan Jaringan, Multimedia dan Teknik Sepeda Motor. Tahun ini dalam proses pengajuan ruang lingkup pengolahan hasil perikanan dan kimia industri.
“Kami berharap lisensi itu segera keluar sehingga sekolah ini semakin bertambah asesornya,” harap Moh. Syaffak. (*)
Leave a Reply